Minggu, 04 Juli 2010

Geografis Desa Madobak

a. Geografis Kecamatan Siberut selatan dan Desa Madobak
Data yang berhasil dikumpul dari informan dan hasil observasi dilapangan, maka dapat dijelaskan geografis Kecamatan Siberut Selatan dan Desa Madobak secara terperinci. Kecamatan Siberut Selatan adalah salah satu dari lima Kecamatan di Pulau Siberut Kabupaten Kepulauan Mentawai, berjarak kurang lebih 100 km dari Kota Padang. 4 Kecamatan lain diantaranya Kecamatan Siberut Barat Daya, Kecamatan Siberut Tengah, Kecamatan Siberut Utara dan Kecamatan Siberut Barat. Pulau Siberut dahulunya hanya dibagi menjadi dua Kecamatan yaitu separuh Pulau bagian Utara adalah Kecamatan Siberut Utara dan separuh Pulau bagian Selatan termasuk kedalam Kecamatan Siberut Selatan, tahun 2008 Pulau Siberut dimekarkan menjadi lima Kecamatan.
Luas Kecamatan Siberut Selatan 508,33 km² dengan ibu kota Kecamatan Muara Siberut, dengan letak geografis 1º57' 00" - 1º42'00" LS. 98º48'00" - 99º18' 00" BT. Ada lima Desa di Kecamatan Siberut Selatan diantaranya Desa Madobak di aliran Sungai Sarereiket, Desa Matotonan di hulu sungai Sarereiket, Desa Muntei di aliran Sungai Salooinan, Desa Maileppet di tepi laut sebelah Timur dan Desa Muara Siberut sebagai pusat pemerintahan Kecamatan dan pusat perdagangan. Dengan jumlah penduduk kelima Desa ini 7230 jiwa.
Muara Siberut sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Siberut Selatan juga menjadi pusat perdagangan dan pusat pendidikan, walau Kecamatan Siberut Barat Daya dan Kecamatan Siberut Tengah sudah terbentuk menjadi Kecamatan-kecamatan baru tapi peran Muara Siberut sebagai pusat perdagangan dan pusat pendidikan tidak terpengaruh oleh pemekaran wilayah ini. Ditandai dengan masih banyaknya di bawa hasil perkebunan dan hasil-hasil hutan ke Muara Siberut, begitu juga dengan pendidikan, Muara Siberut menjadi pusat pendidikan bagi siswa yang berasal dari Kecamatan Siberut Barat Daya dan Kecamatan Siberut Tengah.

Foto 1. Peta Pulau Siberut dengan batas Kecamatan dan aliran Sungai

Ada lima Desa di Kecamatan Siberut Selatan diantaranya, Desa Muara Siberut, Desa Matotonan, Desa Maileppet, Desa Muntei, Desa Madobak. Penelitian difokuskan di Dusun Ugai Desa Madobak, jarak dari Muara Siberut ke Desa Madobak 34 km dengan akses satu-satunya menyusuri sungai Sareireiket yang bermuara ke Muara Siberut, waktu tempuh dari Muara Siberut ke Desa Madobak 3 – 4 jam menggunakan pompong atau bot.
Desa Madobak dibagi atas 3 Dusun, Dusun paling selatan adalah Dusun Rokdok, Dusun Madobak sebagai pusat Desa dan Dusun Ugai terletak di paling Utara. Desa Madobak berpenduduk 1700 jiwa pada tahun 2008, Desa aliran sungai ini bisa dibilang baru bangkit dari keterasingan, jika kita naik pompong atau bot dari Muara Siberut menyususri Sungai Sareireiket, Dusun yang akan kita jumpai pertama kali adalah Dusun Rokdok. Habis itu setelah 15 menit perjalanan Menyusuri sungai menuju hulu, baru kita temukan Dusun Madobak dan Dusun Ugai. Ketiga kampung atau dusun ini terletak di samping kiri sungai jika kita datang dari Muara Siberut.

Foto 2. Aliran sungai Sarereiket yang menghubungkan Desa Madobak
Dengan pusat Kecamatan di Muara Siberut

Faktor geografis mempengaruhi ekonomi masyarakat dan sumber daya manusia di daerah ini. Tokoh masyarakat Madobak bapak Dami Anus yang tinggal di Dusun Rokdok menyatakan, wawancara hari /tangal kamis /27 Mei 2010
“ jarak yang terlalu jauh dari pusat Kecamatan dan Sungai yang sulit untuk dilewati, sangat berpengaruh kepada ekonomi kami. Contohnya, hasil-hasil ladang dan hasil hutan sulit dibawa kepusat Kecamatan dan memakan biaya angkut yang banyak, dan anak-anak kami yang akan sekolah sangat sulit bagi kami untuk menyekolahkan mereka ke Muara Siberut.”

Pernyataan ini juga didukung oleh pernyataan bapak Kansius Kepala Dusun Ugai wawancara hari / tanggal rabu / 26 Mei 2010
“ Oinan simakangan tamalabbei tubumai, maigi la besit tubumai masiculi ake monga. Sambu jarak mai kuaili ake kai monga areu, simaam nia sia sautu mai kiapemerintah rapupali kai masibut anuand siali ake monga”

“ Sungai yang sulit di tempuh Berliku dan dangkal, membuat kami kesulitan, banyak resiko yang akan kami hadang jika mengarungi sungai saat pergi ke Muara Siberut, jarak kami dengan Muara sangat jauh, hendaknya pemerintah membuat jalan darat yang menghubungkan Desa Madobak dengan dengan Muara Siberut.”

Dari hasil wawancara di atas penulis dapat mengambil kesimpulan, faktor geografis mempengaruhi ekonomi dan pendidikan masyarakat Desa Madobak, ada harapan yang di tujukan kepada pemerintah untuk memperhatikan dan membangun desa Madobak, jarak yang jauh dengan pusat kecamatan dan memakan biaya yang banyak jika masyarakat ingin pergi ke muara siberut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar